pemateri saat memberikan materi terkait industri 4.0
Kegiatan Organisasi Bidikmisi Aubmo Unair PSDKU kali ini
merupakan kegiatan Seminar Kewirausahaan yang mewadahi mahasiswa Bidikmisi
Unair dan beberapa mahasiswa Bidikmisi dari Jember Raya yang juga merupakan
undangan dari kegiatan seminar kali ini. Pada acara seminar yang telah
dilaksanakan pada Sabtu, 30 Maret 2019 yang bertempat di ruang A202 kali ini
mengangkat tema “Bangkitkan Jiwa Kewirausahaan Generasi Millenial di Era
Revolusi 4.0” dan sementara untuk jargon kegiatan seminar ini sendiri yakni
“Ready to Change For Revolution 4.0” dimana yang nantinya acara ini diharapkan
dapat membangkitkan jiwa kewirahausahaan para mahasiswa bidikmisi agar siap dan
berani untuk berwirausaha terutama di era revolusi industri 4.0. Seminar
Kewirausahaan ini merupakan program kerja dari Kementerian Kewirausahaan Aubmo
PSDKU yang dibantu dengan beberapa panitia dari mahasiswa anggota bidikmisi
Unair sendiri.
Pengisi
materi seminar kewirausahaan kali ini terdapat 2 pemateri sekaligus yakni Dede
Abdul Ghany, S.E. yang merupakan lulusan dari Fakultas Ekonomi Brawijaya Malang
dan juga sekarang ini menjabat sebagai Ketua Harley Davidson Club Banyuwangi
(HDCB) dan pemateri kedua yakni Suryanto S.Ap yang merupakan lulusan dari
Universitas 17 Agustus Banyuwangi dimana menjabat sebagai Ketua HIPMI PT
Banyuwangi pada tahun 2017-sekarang. Pada pengisisan materi sesi pertama
disampaikan oleh Dede Abdul Ghany, S.E. yang menceritakan awal mulanya ia
berbisnis yakni pada tahun 2010 dan beberapa bisnis yang telah digelutinya,
kemudian ia juga menjelaskan bahwa enterpreneur harus bersahabat dengan
kegagalan, kemudian ia juga menambahkan kata, “Jangan jadikan kegagalan sebagai momok
ketakukan”. Menurutnya, orang yang memiliki produktivitas dan orientasi tinggi
pasti akan bertahan, jangan hanya mengandalkan softskill tapi juga andalkan
otak, selain itu ia juga memberikan penjelasan mengenai beberapa industri yang
bisa bertahan di era 4.0 ini. “Peluang itu ada, enterpreneur itu bukan profesi
tapi mental.” ujarnya. Ia juga menambahkan pesan bahwa pebisnis itu harus
konsisten dan jangan pernah meremehkan orang lain serta perluas networking
kita.
Kemudian,
pada sesi kedua materi yang disampaikan oleh Suryanto, dimana pada awalnya ia
menjelaskan mengenai perkembangan revolusi industri yang ada hingga revolusi
4.0 yang kemudian ia menjelaskan mengenai beberapa cara dalam menumbuhkan jiwa
enterpreneurship. Pertama ia berbicara mengenai revolusi mental, kemudian niat,
tekad dan action dalam berwirausaha, memiliki jiwa pemberani, lalu peka
terhadap peluang di sekeliling kita, menyimak bisnis orang lain, hingga aktif
organisasi ekstra maupun intra. Ia juga mengatakan, “Jangan malu dan gengsi dalam berbisnis.”
Kemudian ia juga menambahkan bahwa IT berpengaruh bagi kemajuan bisnis.
Pada
setiap sesi materi yang telah disampaikan oleh pemateri juga dilakukan sesi
tanya jawab langsung bagi peserta yang ingin bertanya kepada pemateri. Setelah
kedua sesi materi dan tanya jawab dilaksanakan sesi selanjutnya yakni sesi game
review materi yang dilakukan dengan games kereta buta, dimana game dilakukan
dengan pembentukan kelompok yang kemudian setiap kelompok bermain dengan saling
memegang pundak satu sama lain anggota untuk mencari botol yang telah
disediakan oleh panitia dengan mata yang terutup yang kemudian diarahankan satu
orang pemandu atau ketua kelompok dibelakang anggota untuk mendapatkan botol
yang dicari, pemenang dari setiap sesi games tersebut akan diberikan pertanyaan
untuk mereview materi yang telah disampaikan pemateri, setelah game dilaksakan
langsung dilanjutkan dengan pembagian hadiah bagi pemenang game yang kemudian
kegiatan seminar ditutup dengan foto bersama.