Ika Putri Elviana Akuntansi PSDKU Banyuwangi (foto: istimewa)
BIDIKMISI,
JEMBATAN MIMPI UNTUK BERPRESTASI
Ika Putri Elviana
Akuntansi (PSDKU Banyuwangi)
Aku adalah alumni siswi
SMKN 1 Banyuwangi, yang notabene dimana
lulusan SMK dipersiapkan untuk langsung
bekerja tidak terkecuali, aku. Pertama kali mengetahui Beasiswa Bidikmisi
melalui guru Bimbingan Konseling (BK) yang menginformasikan kepada siswa-siswi
kelas XII yang ingin melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Berbekal
dukungan ayah dan ibu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi, hal tersebut tidak aku sia-siakan untuk mengikuti acara sosialisasi dan
meminta form pendaftaran untuk didaftarkan sekolah agar mendapatkan ID dan password. Berbagai macam persyaratan
mulai Fotocopy KTP, KK, PBB hingga Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) ditambah
foto-foto yang harus dilampirkan meliputi foto rumah, dapur, kamar tidur dan
masih banyak lagi aku persiapkan sendiri. Persyaratan-persyaratan harus
diinput, upload hingga divalidasi
dengan submit segala informasi. Bahkan saat keterbatasanku belum
memiliki laptop dan karena banyaknya berkas yang harus diupload, aku harus bolak-balik ke warnet dari awal buka hingga tidak
ada orang kecuali aku dan pemilik warnet.
Tidak lolos jalur
SNMPTN, tidak menyurutkan langkahku untuk melanjutkan pendidikan. melalui
Beasiswa Bidikmisi. Berbekal dukungan orang tua dan orang-orang disekitarku, aku
mendaftar di jalur SBMPTN karena di dalam fikiranku, “yang penting aku bisa
kuliah”. Aku percaya dengan bertambahnya
ilmu, derajat seseorang akan diangkat. Sesuai dengan Firman Allah SWT, Allah
berjanji akan mengangkat derajat orang yang berilmu dan bertaqwa. Konsekuensi
yang harus aku terima ketika mendaftar pada jalur SBMPTN, aku harus bersaing
tidak hanya dengan siswa SMK tetapi SMA/MA dan sederajat di Indonesia. Banyak
materi yang diujikan pada SBMPTN tidak aku dapatkan selama menjadi siswa SMK.
Hal tersebut membuat aku untuk lebih berusaha dari membeli buku SBMPTN, meminjam
buku ke kakak kelas yang lolos SBMPTN, menjadwal belajar hingga 6 jam per hari
karena aku tidak mengikuti les persiapan SBMPTN hingga merayu Allah di
sepertiga malamku. Selama tes SBMPTNpun aku hanya bisa menumpang di kosan kakak
kelas agar menghemat biaya.
Perjuangan
itu seakan terbayarkan ketika aku dinyatakan lolos jalur SBMPTN dan menjadi
mahasiswa Bidikmisi S1 Akuntansi (PDD Banyuwangi) Universitas Airlangga. Sebelum
dinyatakan resmi sebagai mahasiswa Bidikmisi Universitas Airlangga, aku harus
melakukan verifikasi data dan daftar ulang ke Surabaya. Proses verifikasi data
Bidikmisi aku ditemani ayahku, ketentuan Universitas mewajibkan untuk
didampingi orang tua. Di Surabaya, karena kami tidak memiliki sanak saudara maka
kami tidur di Musholla FKM Kampus C UNAIR Surabaya yang berdekatan dengan
lokasi verifikasi dan daftar ulang. Awalnya kami tidak diijinkan oleh petugas
keamanan kampus untuk bermalam, akan tetapi setelah proses lobbying dan adanya persyaratan yang harus dilakukan untuk
menyerahkan KTP maka kami diijinkan. Bermalam di Musholla selama 2 malam dan
ditemani nyamuk-nyamuk Surabaya menjadi awal perjuanganku menjadi mahasiswa
Bidikmisi.
Pada awal perkuliahan, kegiatan
akademik dengan jadwal yang berubah-ubah hingga beban SKS sampai pernah 12 SKS
per hari tidak menjadi halangan bagiku untuk meraih predikat cumlaude pada semester 1 dengan mendapatkan
IPK 3.88. Bagiku, pada semester 1 2 merupakan awal penyesuaian kegiatan
perkuliahan. Pada semester berikutnya, berbekal beberapa pengalaman waktu SMK diantaranya
mendapatkan harapan III Olimpiade Akuntansi dan Pasar Modal tingkat SMA/SMK se
Kabupaten Banyuwangi, juara 2 Accounting
Olympiad tingkat Jawa Bali, menjadi lulusan terbaik ketiga tingkat jurusan
akuntansi, hingga pernah mewakili sekolah dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) bidang akuntansi tingkat Jawa
Timur yang merupakan ajang bergengsi SMK yang diadakan setiap tahunnya aku
memberanikan diri untuk mengikuti beberapa perlombaan selama kuliah.
Tahun 2016 merupakan
jejak awal untuk mencetak prestasi. Berdasarkan jargon AUBMO UNAIR, “Bersatu,
Berkarya, Meraih Asa” aku bertekad untuk menghasilkan sebuah karya. Karya pertama yang aku hasilkan adalah business plan, alhamdulillah aku dan tim
lolos pendanaan dari Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan (PPKK) dalam Program
Mahasiswa Wirausaha (PMW) Universitas Airlangga. Pada kesempatan lainnya, aku
dan tim berkesempatan mempresentasikan business
plan dalam Business Competition and
Achievement (BCA) yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga yang mengantarkan
kami menjadi Finalis 15 Besar. Prestasi selanjutnya menjadi Semifinalist dalam National Agritech Festival and Exhibition (NAFTEX) Business Plan Competition yang
diselenggarakan Universitas Brawijaya. Aku juga pernah menjadi juara 3
Mahasiswa Berprestasi (MAWAPRES) angkatan pertama PDD Universitas Airlangga di
Banyuwangi.
Motivasi terbesarku
untuk terus berprestasi adalah menjadi angkatan pertama harus membuat pijakan
prestasi sehingga menjadi contoh dan panutan bagi angkatan-angkatan
selanjutnya. Maka dari itu, aku tertantang untuk membuktikan pada orang lain
bahwa Mahasiswa Bidikmisi dan Universitas Airlangga Banyuwangi juga bisa mendunia.
Aku terpilih menjadi Indonesian Delegate pada
Youth Entrepreneurship Symposium (YES)
merupakan ajang tahunan entrepreneur yang
diikuti oleh kurang lebih 300 peserta di Asia Tenggara yang diselenggarakan
pada National University of Singapore (NUS)
Business School pada 12 – 16 Juni
2016. Meski awalnya tidak diijinkan oleh orang tua karena harus berangkat
seorang diri, aku berusaha meyakinkan ayah dan ibu bahwa perlombaan ini merupakan
suatu tanggung jawab karena akomodasi perlombaan ini dibiayai oleh kampus dan tidak
tanggung-tanggung Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menghibahkan dana senilai 10
juta.
foto bersama delegasi lainya dalam ajang "youth Entrepreneurship Symposium" (foto: istimewa)
Tahun 2017 aku
memfokuskan untuk mengikuti perlombaan pada bidang akuntansi, aku dan tim
berkesempatan menginjakkan kaki di Jakarta dan menjadi semifinalist dalam Accounting
and Tax Competition pada Universitas Gunadarma yang diikuti 29 Universitas
di Indonesia. Aku juga pernah menjadi Juara 3 Economic Champion di Universitas Muhammadiyah Jember. Jalan untuk
terus berprestasi tidak selalu mulus, terkadang kita harus tersandung untuk
mengingatkan kita dalam mengatur langkah ke depan. Hal tersebut terjadi saat aku
dan tim lolos babak penyisihan dan mengaharuskan kami berangkat ke Palembang
pada Sriwijaya Accounting Olympiad (SAND)
Universitas Sriwijaya, karena keterbatasan biaya dan tidak mendapatkan dana kampus
kami pun tidak berangkat yang secara otomatis kami gugur dalam perlombaan. Aku
yakin, saat kita menemui jalan buntu masih ada jalan lain untuk mencapai suatu
tujuan. Terbukti pada saat tahun 2018, aku dan tim kembali lolos pada
perlombaan Accounting and Tax Competition
Universitas Gunadarma 2018.
Jika dalam akuntansi
terdapat istilah balance antara debet
dan kredit, menjadi mahasiswa juga harus menyeimbangkan antara kegiatan
akademik dan non akademik. Aku aktif berorganisasi pada kepengurusan AUBMO
2014-2015 sebagai Koor. Kementerian Keuangan dan Himpunan Mahasiswa Akuntansi
2015-2016 sebagai Bendahara I. Menjadi mahasiswa Bidikmisi berarti menjadi
mahasiswa pilihan Negara. Bagaimana tidak, beasiswa Bidikmisi berasal dari
pajak rakyat maka sepatutnya memberikan kebermanfaatan untuk rakyat. Maka sebagai
mahasiswa Bidikmisi bukan hanya berprestasi, tetapi juga bagaimana untuk
mengabdi. Aku buktikan selama kuliah tergabung dalam beberapa kegiatan sosial sebagai
volunteer diantaranya bersih kali
Sukorojo Kecamatan Cungking, bakti sosial Pekan Lansia Ceria dalam pembagian
sembako, dan bakti sosial pembagian takjil pada bulan Ramadhan dan bakti sosial
pembagian susu kedelai untuk anak-anak yang semuanya merupakan program-program
AUBMO PSDKU Banyuwangi. Kontribusi mengaplikasikan ilmuku agar bermanfaat untuk
masyarakat aku lakukan dengan mengajari pembukuan bagi pedagang-pedagang lokal di
Desa Gombengari pada acara Kampoeng Aks1 dan menjadi Narasumber pengembangan
bisnis potensi lokal di Desa Tamansari dalam acara Pengabdian Masyarakat Dosen
Program Studi Akuntansi. Kontribusi pada sisi pendidikan, aku pernah menjadi english volunteer pada program Gerakan
Airlangga Mengajar 2017. Selain itu, aku pernah mengajar di Kampung Baca Taman
Rimba (BATARA) yang terletak di Desa Papring, Kalipuro dimana untuk mencapai
lokasi melewati jalan yang sangat terjal karena berada pada kawasan hutan. Saat
ini, aku aktif pada komunitas sosial Banyuwangi Jempol yang memfokuskan pada kegiatan
peningkatan kualitas pendidikan bagi Sekolah Dasar (SD) yang berada di wilayah
terpencil di Banyuwangi.
Aku sangat bersyukur atas
pengalaman-pengalamanku dan semua pengalaman yang berhasil aku dapatkan selama
kuliah atas dasar dukungan orang-orang di sekitarku terutama ayah dan ibu yang
selalu menemani dalam mencapai impianku. Aku yakin, mimpi besar terbentuk dari
mimpi-mimpi kecil yang diwujudkan. Melalui pendidikan, diharapkan Indonesia
dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya dan Bidikmisi hadir sebagai
jembatan mimpi dalam memutus mata rantai kemiskinan bagi pelajar Indonesia yang
mengalami kesulitan finansial untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Aku
percaya nantinya mahasiswa Bidikmisi dapat menciptakan perubahan yang lebih
baik untuk Indonesia. Semoga kisah ini memotivasi dan menginspirasi mahasiswa Bidikmisi
agar terus berprestasi sehingga dapat meningkatkan kualitas diri. Mahasiswa
Bidikmisi, semangat untuk berprestasi! Terimakasih Bidikmisi!
karya : Ika Putri Elviana (Akuntansi PSDKU Banyuwangi 2014)