Follow Us

Selasa, 22 Mei 2018

aubmopsdkubwi

Ika Putri Elviana Juara 1 Lomba Karya Tulis Kisah Inspiratif yang Diadakan Oleh AUBMO Banyuwangi


Ika Putri Elviana Akuntansi PSDKU Banyuwangi  (foto: istimewa)





BIDIKMISI, JEMBATAN MIMPI UNTUK BERPRESTASI
Ika Putri Elviana
Akuntansi (PSDKU Banyuwangi)

Aku adalah alumni siswi SMKN 1 Banyuwangi, yang notabene dimana lulusan SMK dipersiapkan untuk langsung bekerja tidak terkecuali, aku. Pertama kali mengetahui Beasiswa Bidikmisi melalui guru Bimbingan Konseling (BK) yang menginformasikan kepada siswa-siswi kelas XII yang ingin melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Berbekal dukungan ayah dan ibu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, hal tersebut tidak aku sia-siakan untuk mengikuti acara sosialisasi dan meminta form pendaftaran untuk didaftarkan sekolah agar mendapatkan ID dan password. Berbagai macam persyaratan mulai Fotocopy KTP, KK, PBB hingga Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) ditambah foto-foto yang harus dilampirkan meliputi foto rumah, dapur, kamar tidur dan masih banyak lagi aku persiapkan sendiri. Persyaratan-persyaratan harus diinput, upload hingga divalidasi dengan submit segala informasi. Bahkan saat keterbatasanku belum memiliki laptop dan karena banyaknya berkas yang harus diupload, aku harus bolak-balik ke warnet dari awal buka hingga tidak ada orang kecuali aku dan pemilik warnet.
Tidak lolos jalur SNMPTN, tidak menyurutkan langkahku untuk melanjutkan pendidikan. melalui Beasiswa Bidikmisi. Berbekal dukungan orang tua dan orang-orang disekitarku, aku mendaftar di jalur SBMPTN karena di dalam fikiranku, “yang penting aku bisa kuliah”.  Aku percaya dengan bertambahnya ilmu, derajat seseorang akan diangkat. Sesuai dengan Firman Allah SWT, Allah berjanji akan mengangkat derajat orang yang berilmu dan bertaqwa. Konsekuensi yang harus aku terima ketika mendaftar pada jalur SBMPTN, aku harus bersaing tidak hanya dengan siswa SMK tetapi SMA/MA dan sederajat di Indonesia. Banyak materi yang diujikan pada SBMPTN tidak aku dapatkan selama menjadi siswa SMK. Hal tersebut membuat aku untuk lebih berusaha dari membeli buku SBMPTN, meminjam buku ke kakak kelas yang lolos SBMPTN, menjadwal belajar hingga 6 jam per hari karena aku tidak mengikuti les persiapan SBMPTN hingga merayu Allah di sepertiga malamku. Selama tes SBMPTNpun aku hanya bisa menumpang di kosan kakak kelas agar menghemat biaya.
            Perjuangan itu seakan terbayarkan ketika aku dinyatakan lolos jalur SBMPTN dan menjadi mahasiswa Bidikmisi S1 Akuntansi (PDD Banyuwangi) Universitas Airlangga. Sebelum dinyatakan resmi sebagai mahasiswa Bidikmisi Universitas Airlangga, aku harus melakukan verifikasi data dan daftar ulang ke Surabaya. Proses verifikasi data Bidikmisi aku ditemani ayahku, ketentuan Universitas mewajibkan untuk didampingi orang tua. Di Surabaya, karena kami tidak memiliki sanak saudara maka kami tidur di Musholla FKM Kampus C UNAIR Surabaya yang berdekatan dengan lokasi verifikasi dan daftar ulang. Awalnya kami tidak diijinkan oleh petugas keamanan kampus untuk bermalam, akan tetapi setelah proses lobbying dan adanya persyaratan yang harus dilakukan untuk menyerahkan KTP maka kami diijinkan. Bermalam di Musholla selama 2 malam dan ditemani nyamuk-nyamuk Surabaya menjadi awal perjuanganku menjadi mahasiswa Bidikmisi.
            Pada awal perkuliahan, kegiatan akademik dengan jadwal yang berubah-ubah hingga beban SKS sampai pernah 12 SKS per hari tidak menjadi halangan bagiku untuk meraih predikat cumlaude pada semester 1 dengan mendapatkan IPK 3.88. Bagiku, pada semester 1 2 merupakan awal penyesuaian kegiatan perkuliahan. Pada semester berikutnya, berbekal beberapa pengalaman waktu SMK diantaranya mendapatkan harapan III Olimpiade Akuntansi dan Pasar Modal tingkat SMA/SMK se Kabupaten Banyuwangi, juara 2 Accounting Olympiad tingkat Jawa Bali, menjadi lulusan terbaik ketiga tingkat jurusan akuntansi, hingga pernah mewakili sekolah dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) bidang akuntansi tingkat Jawa Timur yang merupakan ajang bergengsi SMK yang diadakan setiap tahunnya aku memberanikan diri untuk mengikuti beberapa perlombaan selama kuliah.
Tahun 2016 merupakan jejak awal untuk mencetak prestasi. Berdasarkan jargon AUBMO UNAIR, “Bersatu, Berkarya, Meraih Asa” aku bertekad untuk menghasilkan sebuah karya.  Karya pertama yang aku hasilkan adalah business plan, alhamdulillah aku dan tim lolos pendanaan dari Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan (PPKK) dalam Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Universitas Airlangga. Pada kesempatan lainnya, aku dan tim berkesempatan mempresentasikan business plan dalam Business Competition and Achievement (BCA) yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga yang mengantarkan kami menjadi Finalis 15 Besar. Prestasi selanjutnya menjadi Semifinalist dalam National Agritech Festival and Exhibition (NAFTEX) Business Plan Competition yang diselenggarakan Universitas Brawijaya. Aku juga pernah menjadi juara 3 Mahasiswa Berprestasi (MAWAPRES) angkatan pertama PDD Universitas Airlangga di Banyuwangi.
Motivasi terbesarku untuk terus berprestasi adalah menjadi angkatan pertama harus membuat pijakan prestasi sehingga menjadi contoh dan panutan bagi angkatan-angkatan selanjutnya. Maka dari itu, aku tertantang untuk membuktikan pada orang lain bahwa Mahasiswa Bidikmisi dan Universitas Airlangga Banyuwangi juga bisa mendunia. Aku terpilih menjadi Indonesian Delegate pada Youth Entrepreneurship Symposium (YES) merupakan ajang tahunan entrepreneur yang diikuti oleh kurang lebih 300 peserta di Asia Tenggara yang diselenggarakan pada National University of Singapore (NUS) Business School pada 12 – 16 Juni 2016. Meski awalnya tidak diijinkan oleh orang tua karena harus berangkat seorang diri, aku berusaha meyakinkan ayah dan ibu bahwa perlombaan ini merupakan suatu tanggung jawab karena akomodasi perlombaan ini dibiayai oleh kampus dan tidak tanggung-tanggung Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menghibahkan dana senilai 10 juta.


foto bersama delegasi lainya dalam ajang "youth Entrepreneurship Symposium" (foto: istimewa)



Tahun 2017 aku memfokuskan untuk mengikuti perlombaan pada bidang akuntansi, aku dan tim berkesempatan menginjakkan kaki di Jakarta dan menjadi semifinalist dalam Accounting and Tax Competition pada Universitas Gunadarma yang diikuti 29 Universitas di Indonesia. Aku juga pernah menjadi Juara 3 Economic Champion di Universitas Muhammadiyah Jember. Jalan untuk terus berprestasi tidak selalu mulus, terkadang kita harus tersandung untuk mengingatkan kita dalam mengatur langkah ke depan. Hal tersebut terjadi saat aku dan tim lolos babak penyisihan dan mengaharuskan kami berangkat ke Palembang pada Sriwijaya Accounting Olympiad (SAND) Universitas Sriwijaya, karena keterbatasan biaya dan tidak mendapatkan dana kampus kami pun tidak berangkat yang secara otomatis kami gugur dalam perlombaan. Aku yakin, saat kita menemui jalan buntu masih ada jalan lain untuk mencapai suatu tujuan. Terbukti pada saat tahun 2018, aku dan tim kembali lolos pada perlombaan Accounting and Tax Competition Universitas Gunadarma 2018.
Jika dalam akuntansi terdapat istilah balance antara debet dan kredit, menjadi mahasiswa juga harus menyeimbangkan antara kegiatan akademik dan non akademik. Aku aktif berorganisasi pada kepengurusan AUBMO 2014-2015 sebagai Koor. Kementerian Keuangan dan Himpunan Mahasiswa Akuntansi 2015-2016 sebagai Bendahara I. Menjadi mahasiswa Bidikmisi berarti menjadi mahasiswa pilihan Negara. Bagaimana tidak, beasiswa Bidikmisi berasal dari pajak rakyat maka sepatutnya memberikan kebermanfaatan untuk rakyat. Maka sebagai mahasiswa Bidikmisi bukan hanya berprestasi, tetapi juga bagaimana untuk mengabdi. Aku buktikan selama kuliah tergabung dalam beberapa kegiatan sosial sebagai volunteer diantaranya bersih kali Sukorojo Kecamatan Cungking, bakti sosial Pekan Lansia Ceria dalam pembagian sembako, dan bakti sosial pembagian takjil pada bulan Ramadhan dan bakti sosial pembagian susu kedelai untuk anak-anak yang semuanya merupakan program-program AUBMO PSDKU Banyuwangi. Kontribusi mengaplikasikan ilmuku agar bermanfaat untuk masyarakat aku lakukan dengan mengajari pembukuan bagi pedagang-pedagang lokal di Desa Gombengari pada acara Kampoeng Aks1 dan menjadi Narasumber pengembangan bisnis potensi lokal di Desa Tamansari dalam acara Pengabdian Masyarakat Dosen Program Studi Akuntansi. Kontribusi pada sisi pendidikan, aku pernah menjadi english volunteer pada program Gerakan Airlangga Mengajar 2017. Selain itu, aku pernah mengajar di Kampung Baca Taman Rimba (BATARA) yang terletak di Desa Papring, Kalipuro dimana untuk mencapai lokasi melewati jalan yang sangat terjal karena berada pada kawasan hutan. Saat ini, aku aktif pada komunitas sosial Banyuwangi Jempol yang memfokuskan pada kegiatan peningkatan kualitas pendidikan bagi Sekolah Dasar (SD) yang berada di wilayah terpencil di Banyuwangi.
            Aku sangat bersyukur atas pengalaman-pengalamanku dan semua pengalaman yang berhasil aku dapatkan selama kuliah atas dasar dukungan orang-orang di sekitarku terutama ayah dan ibu yang selalu menemani dalam mencapai impianku. Aku yakin, mimpi besar terbentuk dari mimpi-mimpi kecil yang diwujudkan. Melalui pendidikan, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya dan Bidikmisi hadir sebagai jembatan mimpi dalam memutus mata rantai kemiskinan bagi pelajar Indonesia yang mengalami kesulitan finansial untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Aku percaya nantinya mahasiswa Bidikmisi dapat menciptakan perubahan yang lebih baik untuk Indonesia. Semoga kisah ini memotivasi dan menginspirasi mahasiswa Bidikmisi agar terus berprestasi sehingga dapat meningkatkan kualitas diri. Mahasiswa Bidikmisi, semangat untuk berprestasi! Terimakasih Bidikmisi!



karya : Ika Putri Elviana (Akuntansi PSDKU Banyuwangi 2014)

aubmopsdkubwi

About aubmopsdkubwi -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :